Sudah bukan pemandangan asing lagi melihat sahabat insan disabilitas netra menggunakan teknologi telepon seluler. Uniknya lagi handphone ini berbunyi seperti “mendadak bersuara” membaca segala hal yang ada di layar handphone. Tergelitik dengan macam macam pertanyaan ketika saya memberitahu bahwa adalah hal biasa melihat tunanetra dengan gadget nya tersebut. Pertanyaan yang paling umum adalah, apakah keypad tombol huruf-angka di handphone tersebut bertotol totol seperti ada duri bulet kecil kecil seperti titik titik bacaan tulisan braille sehingga tunanetra tinggal meraba. Begitu juga dengan laptop yang mereka gunakan untuk sekolah dan kuliah seperti orang umum lainnya, “ Apakah tombol keyboard nya juga berupa tombol kecil sehingga tunanetra tinggal meraba?” Sambil tersenyum saya menjawab semua pertanyaan tersebut. Mereka sama seperti kita menggunakan telepon seluler dan laptop biasa, didukung dengan teknologi android maupun IOS dengan fitur yang melekat bernama talkback. Untuk laptop/notebook menggunakan software screen reader JAWS maupun NVDA. Jadilah semua gadget tersebut bersuara membaca segala yang ada di layar, screen reader. Teknologi menjadi matakedua bagi sahabat disabilitas netra. Membuka berbagai cakrawala dan informasi. Uniknya lagi mereka sama seperti kita yang non disabilitas menggunakan media sosial dalam pergaulan sehari hari seperti google, facebook, instagram, twitter, dan lain lain.
Bagaimana dengan disabilitas lainnya? Disabilitas rungu-wicara, memanfaatkan teknologi video call untuk berkomunikasi dengan insan tunarungu lainnya menggunakan bahasa isyarat. Kalau dahulu mereka harus menggunakan teks, sekarang bisa memanfaatkan video call. Bahkan berkat teknologi, disabilitas netra dan rungu bisa berkomunikasi menggunakan teks sms, whatsApp maupun bbm. Untuk teknologi hearing aid pun semakin berkembang mengikuti kemajuan teknologi yang ada. Seperti teknologi implan koklea , implan saraf. Teknologi dan keilmuan kedokteran bersama sama mengembangkan kemajuan yang ada untuk kemanfaatan bagi insan disabilitas.
Disabilitas daksa, atau pun yang mengalami disabilitas fisik atau ketidakmampuan anggota tubuh bergerak. Terbantu dengan teknologi alat bantu gerak, kursi roda yang dimodifikasi teknologi canggih sedemikian rupa sehingga bisa membuat mandiri insan daksa dalam beraktivitas. Maupun kaki palsu/tangan palsu yang ditanamkan teknologi robotik dan sensor sehingga sangat menolong beraktivitas dan penggantian bahan yang ringan untuk alat bantu gerak tersebut, sehingga yang biasanya membawa 5 kg untuk berat kedua kaki palsu lutut sampai jari kaki ,bisa semakin ringan hanya 2 kg saja. Bahkan modifikasi teknologi kendaraan diciptakan semakin mengikuti kebutuhan pemenuhan aktivitas sahabat insan disabilitas.
Tidak hanya teknologi hardware, teknologi software pun berlomba lomba untuk menyediakan banyak fitur yang dapat digunakan sahabat disabilitas. Untuk di Indonesia, di google play sudah banyak pilhan gratis untuk mengunduh macam macam aplikasi kamus bahasa isyarat, guna memudahkan kita berkomunikasi dan belajar bahasa isyarat. Untuk sahabat disabilitas tunanetra, banyak aplikasi yang bisa membantu membaca beberapa deskripsi gambar. Karena fitur talkback hanya dapat membaca tulisan, untuk deskripsi gambar, tunanetra dapat memanfaatkan aplikasi yang disediakan. Untuk selfie dan membuat tangkapan foto, ada aplikasi sendiri, sehingga aplikasi ini bisa membantu tunanetra yang tidak dapat melihat, dengan perintah suara, ke kiri, ke kanan, atas, bawah, sehingga tunanetra dapat membidik objek foto secara tepat. Aplikasi lainnya melibatkan volunteer pun telah dibuat, membantu untuk melihat benda dihadapan/sekitar dengan teknologi semacam video call, sehingga tunenetra yang sedang sendirian serta membutuhkan bantuan orang lain sangat terbantu untuk melihat. Kabar gembiranya adalah banyak aplikasi itu sebagian besar gratis tinggal diunduh. Kalau pun berbayar hanya untuk upgrade aplikasi untuk kebutuhan lanjutan saja.
Dari seluruh fenomena pemakaian unduhan aplikasi. Aplikasi yang paling dirasa sangat paling sering diunduh dan membantu saat ini adalah aplikasi taxi atau ojek online. Hampir semua memiliki aplikasi tersebut di smart phone nya. Tidak kecuali yang awalnya tidak mau tahu tentang teknologi jadi belajar untuk bisa menggunakan aplikasi taxi-ojek online. Menjadi sebuah kebutuhan.
Ya, saya rasa tidak hanya disabilitas saja yang membutuhkan bahkan hampir seluruh masyarakat. Tetapi tentu saja yang paling diuntungkan membuat disabilitas menjadi mudah berpindah tempat dari satu tempat ke tempat yang lain. Seperti kita ketahui bersama,biaya transportasi mnegambil porsi yang lumayan besar dalam pembiayaan kehidupan sehari hari. Transportasi online yang dapat di unduh secara gratis di google playstore maupun IOS sangat membantu sahabat disabilitas. Membuat mereka lebih mandiri, aman dan tidak bergantung. Sebut saja aplikasi Gojek, Grab, Uber, dan taxi konvensional pun memanfaatkan aplikasi untuk memudahkan kita memanfaatkan jasanya.
Perbaikan fitur pun semakin dirasa semakin memudahkan pengguna. Hanya sedikit koreksi,tambahan saja kalau boleh berpendapat. Ditambah fitur deskripsi pemesan transportasi online. Dengan tambahan kolom kebutuhan lebih lanjut yang menggambarkan kondisi pemesan, sehingga yang disabilitas bisa mencentang bahwa dirinya berkebutuhan khusus dan supir taxi-ojek inline mengetahui kebutuhan tersebut. Misal, pemesan itu tunetra, tunarungu, tunadaksa menggunkan kursi roda dan sebagainya. Ya meskipun saat ini telah tersedia kolom notes untuk catatan dan chatt langsung yang tersambung ke whatsapp.
Selanjutnya kabar gembiranya bagi kita pengguna jasa transportasi online tersebut, mereka semakin berlomba lomba untuk perang tarif, menawarkan banyak potongan harga membuat harga transportasi semakin murah. Ditambah lagi, zaman e –wallet telah datang, dompet digital ini memungkinkan kita menyimpan (deposit) sejumlah uang di provider layanan tersebut dan mereka tinggal memotong saja setiap kita selesai bertransaksi. Maka tidak berlebihan kalau saya mengatakan yang menemukan aplikasi dan membuat usaha start up digital semacam transportasi online ini adalah pahlawan zaman now. Melihat andil dan kemanfaatan mereka bagi seluruh penggunanya.
Teknologi dan keberpihakan terhadap insan disabilitas membuat dunia menjadi ceria, sehingga ketika semua aktivitas sehari hari yang menghambat mereka bisa diselesaikan dengan teknologi, maka mimpi semakin nyata, kata depan “Dis” dalam kata disabilitas menjadi hilang. Disabilitas menjadi Ability. Selamat datang teknologi yang mensejahterakan harkat hidup orang banyak tanpa memilih menjadi disabilitas maupun non disabilitas bagi seluruh rakyat Indonesia.