BK3S || BK3S JATIM || BKKKS || BKKKS JATIM || SOSIAL
Berita Kronik

Peringatan Hari Internasional Penyandang Cacat Di BK3S Jatim

img_1845Peringatan ini dihadiri oleh + 1.500 orang Penyandang Cacat dan para pendamping dari berbagai organisasi Penyandang Cacat dan Sekolah Luar Biasa di Jawa Timur. Adapun acara yang diikuti mereka adalah senam pagi dilanjutkan jalan sehat (start dan finish di gedung BK3S, di Jl. Tenggilis Raya sampai depan apartemen Metropolis), Istirahat dan makan pagi bersama.

PERINGATAN HARI INTERNASIONAL PENYANDANG CACAT DI BK3S JATIM

I. Landasan

Pada tahun 1992, Majelis Umum Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB), menetapkan tanggal 03 Desember sebagai Hari Penyandang Cacat Internasional dengan Resolusi No. 47/3. Sejak itu setiap tahun diselenggarakan Peringatan yang bertujuan meningkatkan kesadaran semua warga negara, semua anggota masyarakat terhadap penyandang cacat.

Lima tahun kemudian, pada tahun 1997 dalam negara Republik Indonesia yang menganut falsafah Pancasila : Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradap, Persatuan Indonesia, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, memberlakukan Undang-Undang No. 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat, yang pada tahun berikutnya yaitu tahun 1998 dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 94 Tahun 1998 Tentang Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Penyandang Cacat. Dalam pendahuluan Undang-Undang itu dinyatakan :

  1. Penyandang Cacat merupakan bagian masyarakat Indonesia yang juga memiliki kedudukan, hak, kewajiban dan peran yang sama.
  2. Untuk peningkatan kesejahteraan sosial Penyandang Cacat di segala aspek kehidupan dan penghidupan diatur dengan Undang – Undang.

Konvensi hak Penyandang Cacat disepakati pada tanggal 13 Desember 2006 oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa – Bangsa dengan resolusi 61/106 dan terbuka untuk ditanda tangani oleh negara – negara anggota PBB pada tanggal 30 Maret 2007.

Dalam mukadimah konvensi tersebut dicantumkan beberapa hal diantaranya :

  1. Mengakui bahwa kecacatan adalah suatu konsep yang berkembang dan bahwa kecacatan adalah hasil interaksi antara orang – orang yang tidak sempurna secara fisik dan mental dengan hambatan – hambatan lingkungan yang menghalangi partisipasi mereka dalam masyarakat secara penuh dan efektif atas dasar keseteraan dengan orang lain.
  2. Mengakui pentingnya prinsip – prinsip dan panduan – panduan kebijakan yang terikat dalam program Aksi Dunia tentang Penyandang Cacat dan dalam Peraturan standart tentang penyeteraan kesempatan bagi Penyandang Cacat yang mempengaruhi promosi, formulasi dan evaluasi kebijakan, perencanaan, program – program dan kegiatan – kegiatan di tingkat Nasional dan Internasional demi memajukan penyeteraan, kesempatan bagi Penyandang Cacat.
  3. Menekankan pentingnya pengutamaan persoalan – persoalan Penyandang Cacat sebagai bagian integral dari strategi pembangunan berkelanjutan yang berkaitan.
  4. Juga mengakui bahwadiskriminasi terhadap setiap orang atas dasar kecacatan adalah pelanggaran terhadap martabat yang melekat dan harga diri setiap manusia.
  5. Mengetahui lebih lanjut keberagaman orang – orang Penyandang Cacat.

Tujuan dari konvensi ini untuk mewujudkan, melindungi dan menjamin pemenuhan semua hak asasi manusia dan kebebasan mendasar secara penuh dan setara oleh semua orang, Penyandang Cacat dan untuk memajukan penghormatan atas martabat yang melekat pada diri mereka.

II.Pelaksanaan Peringatan HIPENCA Tahun 2010 di BK3S Jatim

Sesuai dengan kesempatan dan ketersediaan fasilitas yang dapat diraih BK3S Jatim, peringatan jatuh pada hari minggu tanggal 19 Desember 2010. Tema peringatan mengikuti edaran dari Pusat dan ditetapkan berbunyi : ?Dinamika Gerakan Penyandang Cacat Menggapai Millenium Development Goal?s (MDG?s). Tema itu mengandung arti bahwa Penyandang Cacat sebagai bagian integral dari masyarakat yang berpartisipasi secara aktif dakam kegiatan mewujudkan kesejahteraan umum termasuk MDG?s yang meliputi :

  1. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan.
  2. Mencapai pendidikan dasar untuk semua.
  3. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
  4. Menurunkan angka kematian balita.
  5. Meningkatkan kesehatan ibu.
  6. Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lain.
  7. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.

Peringatan ini dihadiri oleh + 1.500 orang Penyandang Cacat dan para pendamping dari berbagai organisasi Penyandang Cacat dan Sekolah Luar Biasa di Jawa Timur. Adapun acara yang diikuti mereka adalah senam pagi (di halaman gedung BK3S) dilanjutkan jalan sehat (start dan finish di gedung BK3S, di Jl. Tenggilis Raya sampai depan apartemen Metropolis), Istirahat dan makan pagi bersama.

Kemudian acara dilanjutkan dengan panggung hiburan di halaman gedung BK3S Jatim, pemeriksaan kesehatan di gedung BK3S Jatim dan pengukuran prothese (kaki palsu) oleh Yayasan Peduli Tuna Daksa Jakarta di muka kantor BK3S Jatim. Di gedung BK3S Jatim diselenggarakan pentas seni, pameran dan pasar murah serta pijat ala Tiongkok secara gratis.

Seluruh kegiatan ini merupakan penampakan dari hasil usaha serta karya Penyandang Cacat kepada masyarakat. Dari badan dan jiwa yang sehat, tampil wajah – wajah Penyandang Cacat dewasa bersinar riang, sedang Penyandang Cacat anak tawa gembira, para tuna rungu wicara laki perempuan sibuk berkomunikasi dengan temannya menggunakan bahasa isyaratnya. Penyandang Cacat dewasa yang bisa menyanyi, menghibur para hadirin.

Sementara di dalam gedung murid – murid SLB berserta guru – gurunya sibuk tampil menunjukkan kebolehannya dalam menari, baca puisi dan pantomim, lucu – lucu mereka dipanggung mempersembahkan kemampuannya. Sementara di ruang pameran masyarakat bisa menyaksikan hasil karya Penyandang Cacat dalam berbagai kerajinan tangan jahit menjahit serta kuliner.

Di ruang paling belakang tampak orang berjubel menawar dan membeli barang di pasar murah keperluan rumah tangga dan pakaian. Kemajuan tingkat kesejahteraan Penyandang Cacat dewasa, diantaranya tampak dalam kemajuan sepeda motor roda tiga. Mereka sudah bergabung dalam organisasi yang mereka namakan DMI (Defable Motor Indonesia).

Apa peran BK3S sebagai lembaga koordinasi lembaga – lembaga masyarakat dalam penyelenggaraan peringatan ini ? Alhamdulilah BK3S Jawa Timur yang sudah memiliki gedung dan fasilitasnya dengan kerja keras dapat menggali dana dengan menyewakan gedung dan peralatannya. Dengan modal ini dan Relawan – Relawan Sosial yang bergabung dalam kepengurusn BK3S serta kelompok kerja – kelompok kerja, BK3S melakukan koordinasi dan kerjasama dengan berbagai pihak yaitu Pemerintah Provinsi Jatim dan Pemerintah Kota Surabaya, Dinas Sosial Jatim, Rumah Sakit, Dinas Pendidikan Jatim, para Pengusaha dan dermawan serta Organisasi – Organisasi Sosial Penyandang Cacat, SLB – SLB. Seluruh sumber daya manusia terkoordinasi dan semua terlibat dalam kerjasama Peringatan HIPENCA 2010 di Jawa Timur. Kepada semua pihak yang terlibat terutama kepada karyawaan BK3S yang telah mempersiapkan peralatannya disampaikan terima kasih sedalam – dalamnya dan semoga Allah SWT membalasnya, Amin. (MS, AS)

Related posts

Berfikir Positif

bk3s

Pelatihan Vokasional Tata Boga untuk Insan Disabilitas

admin01

WORLD DOWN SYNDROME DAY 2013

admin01
buka chat
Butuh bantuan?
hi kakak
Ada yang bisa kami bantu?